Assalamu'alaikum Welcome To My Blog

Sabtu, 30 Juli 2016

Sejarah penemuan pada Awal sel dan teori sel

Sejarah penemuan pada Awal sel dan teori sel – Tahukah kamu bagaimana sejarah pada penemuan awal sel terjadi? Untuk mengetahuinya mari kita simak sejarah tentang sel berikut ini. Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya.Robert Hooke menyebut penemuan ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel penemuan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati. Perhatikan Gambar sel dan mikroskop yang digunakan dalam meneliti sel dibawah ini. Sejak penemuan awal sel itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel.
Sel gabus (atas) dan karya Robert
Sel gabus (atas) dan penemuan karya Robert
Penemuan sebuah sel yang masih hidup pertama kali dilakukan oleh Antonie. Ilmuwan Belanda bernama lengkap Antonie van Leeuwenhoek (1632–1723) merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian penemuan ini disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan cell hidup dalam sejarah cell pada penemuan dan penelitian cell.
Mikroskop Leeuwenhoek
Mikroskop penemuan Leeuwenhoek

Perkembangan Sejarah dan Teori Penemuan pada Sel
Perkembangan sejarah penelitian tentang penemuan pada cell mendorong berkembangnya persepsi tentang cell. Dari penemuan penemuan inilah kemudian lahir teori-teori tentang cell berdasarkan penemuan yang di dapatkan. Beberapa teori penemuan tentang cell yang dikemukakan diantaranya sebagai berikut.
a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup
Sel merupakan kesatuan atau unit struktural makhluk hidup, teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804–1881) dan Theodor Schwan (1810–1882). Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman, mengadakan pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatan pada penemuan tentang sel ini, mereka menarik kesimpulan sebagai berikut.
1) Tiap makhluk hidup terdiri dari sel.
2) Sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk hidup.
3) Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak.
b. Cell Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup
Max Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural cell, tetapi juga merupakan bagian penting cell sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori tentang cell yang menyatakan bahwa cell merupakan kesatuan fungsional kehidupan.
c. Cell Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup
Rudolph Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua cell berasal dari cell sebelumnya). Sehingga dapat dikatakan bahwa cell adalah unit pertumbuhan makhluk hidup.
d. Cell Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup
Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit-unit penurunan sifat yang terdapat dalam inti cell atau nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan unit pembawa sifat. Melalui penemuan ini muncullah teori bahwa cell merupakan unit hereditas makhluk hidup. Penemuan-penemuan yang mendukung perkembangan teori mengenai cell sebagai berikut.
1) Robert Brown (1812), Biolog Skotlandia, pada penemuannya menemukan benda kecil terapung dalam cairan cell yang ia sebut nukleus. Nukleus sendiri merupakan inti dari cell.
2) Felix Durjadin (1835), pada penemuan sejarah tentang cell ini beranggapan bahwa bagian terpenting cell adalah cairan cell yang sekarang disebut protoplasma. Protoplasma sendiri merupakan bagian hidup dari cell yang dikelilingi oleh membran cell.
3) Johanes Purkinye (1787–1869), orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma yang merupakan bagian dari cell untuk menamai bahan embrional cell telur.Terlepas dari sejarah yang terjadi pada penemuan ini, didalam ilmu biologi sendiri, pengertian cell merupakan kumpulan dari materi paling sederhana dengan ukuran kecil yg dapat hidup & merupakan unit penyusun dari semua makhluk hidup. Cell dapat melakukan semua aktivitas kehidupan & sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam Cell. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas Cell tunggal, atau biasanya disebut juga organisme uniseluler (Cell tunggal), sebagai contoh misalnya bakteri & amoeba.
Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, & manusia, merupakan organisme multiseluler (multi Cell dimana multi berarti banyak) yg terdiri dari banyak tipe Cell terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Cell pada tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 Cell. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu cell. Contohnya seperti pada tubuh bakteri berasal dari pembelahan cell bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan cell telur induknya yg sudah dibuahi.
Semua cell dibatasi oleh suatu membran yg disebut membran plasma, sementara daerah di dalam cell disebut sitoplasma. Setiap cell, pada tahap tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA sebagai materi yg dapat diwariskan & mengarahkan aktivitas cell tersebut. Selain itu, semua cell memiliki susunan struktur yg disebut ribosom yg berfungsi dalam pembuatan protein yg nantinya akan digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia didalam cell tersebut.
Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis cell yg secara struktur berbeda: cell prokariotik atau cell eukariotik. Kedua jenis cell ini dibedakan berdasarkan posisi dari DNA di dalam cell; sebagian besar DNA pada eukariota terselubung membran organel yg disebut nukleus atau sebuah inti cell, sedangkan prokariota tidak memiliki nukleus atau inti cell. Hanya pada bakteri & arkea yg memiliki cell prokariotik, sementara protista, tumbuhan, jamur, & hewan memiliki hanya memiliki cell eukariotik.
Diferensiasi pada cell menciptakan keberagaman dari jenis cell yg muncul selama perkembangan suatu organisme multiseluler dari sebuah cell telur yg sudah dibuahi. Misalnya pada mamalia yg berasal dari sebuah cell berkembang menjadi suatu organisme dengan ratusan jenis cell berbeda seperti otot, saraf, & kulit. Sel-sel dalam embrio yg sedang berkembang melakukan pensinyalan cell yg memengaruhi ekspresi gen cell & menyebabkan diferensiasi tersebut.

Sejarah Penemuan Sel dan Teorinya

Biologi: Sejarah Penemuan Sel dan Teorinya


Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang
sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut
  • Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
  • Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan.
Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.
Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.

  • Robert Brown
 
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan     melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
  • Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
  • Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup.
Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel merupakan unit hereditas.
Beberapa teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel karena hampir semua proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.
Dan untuk secara singkatnya…
1. Antoni van Leeuwenhoek (1600) ; penemu mikroskop untuk melihat sel
2. Robert Hooke (1665) ; sel berarti bilik kecil
3. Robert Brown (1831) ; gerakan isi sel tidak teratur / zig zag
4. Felix Dujardin (1835) ; isi sel berupa cairan
5. Johannes Purknjee ; cairan sel disebut protoplasma
6. Theodor Schwann & Matthias Jakob Schleiden (1839) ; sel merupakan kesatuan struktural
7. Max Schultze (1825 – 1974) ; sel merupakan kesatuan fungsional
8. Hanstein (1880) ; sel merupakan kantong yang berisi organel
9. Rudolph Virchow ; sel sebagai kesatuan reproduksi
10. Eduard Strasburger & Walter Fleminggo ; sel sebagai unit reproduksi makhluk hidup
11. Ernst Ruska (1931) ; penemu mikroskop TEM sehingga dapat mlihat sel lebih jelas
12. Watson dan Crick (1953) ; materi genetik diturunkan oleh sel kepada keturunannya
13. Lynn Margulis (1981) ; terdapat simbiosis di dalam evolusi sel

Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan peralatan yang memperluas indera manusia untuk bisa memasuki batas-batas baru. Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalandengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke tujuh belas. Sehingga mikroskop sejak awal tidak dapat dipisahkan dengan sejarah penemuan sel, yang dijelaskan sebagai berikut:
• Galileo Galilei (Awal Abad 17) dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis dari mata serangga. Gallei sebenarnya bukan seorang biologiwan pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop.
• Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran satu sayatan tipis gabus suatu kompertemen atau ruang-ruang disebut dengan nama Latin cellulae (ruangan kecil), asal mula nama sel.
• Anton van Leeuwenhoek (24 Oktober 1632 – 26 Agustus 1723), menggunakan lensa-lensa untk melihat beragam spermatozoa, bakteri dan protista.
• Robert Brown (1733-1858) pada tahun 1`820 merancang lensa yang dapat lebih fokus untuk mengamati sel. Titik buram yang selalu ada pada sel telur, sel polen, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Titik buram disebut sebagai nukleus.
• Matias Jacob Schleiden pada tahun 1838 berpendapat bahwa ada hubungan yang erat antara nukleus dan perkembangan sel.
• Teodor Schwan (1810-18830): Sel adalah bagian dari organisme
Rudolf Virchow (1821-1902) seorang ahli fisiologi menyatakan bahwa sel membelah menjadi dua sel. Sel berasal dar sel yang sudah ada.